Daging Segar, Masakan pun Lezat Maksimal
(Foto:yuari.wordpress)
DIOLAH dengan cara apapun, daging pasti enak. Apalagi bagian istimewa seperti sandung lamur
(brisket), has luar
(sirloin), has dalam
(tenderloin)
dan lainnya. Anggapan sebagian kalangan ini tentu tak sepenuhnya benar.
Sebab, selihai apapun juru masak mengolahnya, kalau bahan dasar
dagingnya kurang segar hasil masakannya tak akan maksimal.
Sebelum belanja dan mulai berkreasi di dapur, sebaiknya kita
refresh
lagi pengetahuan tentang ciri-ciri daging segar. Bagaimana membedakan
daging sapi yang segar dan yang tidak segar? Pertama, tengarai fisik
daging sapi terutama pada warnanya.
Daging yang masih segar
selalu berwarna merah tua dan tidak kusam. Jadi jangan sekali-kali
memilih daging yang sudah tidak berwarna merah, misal pucat atau
kebiruan. Bisa jadi daging ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
Selain warna, hal selanjutnya yang perlu kita cermati adalah tekstur.
Untuk membedakan teksturnya ini sangat mudah. Daging segar bertekstur
kenyal. Coba tekan sedikit bagian daging, bila elastis – balik lagi
seperti semula berarti daging itu masih segar.Lantas, jangan abaikan
soal aromanya.
Daging sapi segar tentu tidak berbau busuk, baunya
segar khas daging. Pastikan pula tak ada cairan yang keluar dari
daging. Cairan itu berwarna merah menyerupai darah, namun bukan darah
melainkan sari dari daging tersebut. Dan terakhir, tentu saja daging itu
bersih tak ada unsur kotoran sedikitpun. Seyogyanya, sebisa mungkin
menghindari membeli daging beku.Memang,mungkin saja daging awet, tapi
sesungguhnya sudah tak segar lagi. Kalau toh terpaksa membeli daging
beku, pilih daging tidak diselubungi bunga es.
Bila terdapat
bunga es di bagian luar daging, bisa jadi ada juga di bagian dalam
daging. Setelah mengenali karakter daging segar sehingga tak salah
pilih, selanjutnya mari mempelajari bagian-bagian daging sapi.
Barangkali kita kerap mendengar istilah - istilah seperti
sirloin, tenderloin
dan sebagainya, tapi sudah benarkah pengetahuan kita akan bagian dan
cara tepat mengolahnya? Yuk,kita cocokkan lagi. Beda bagian tentu beda
pula cara mengolah dan memasaknya.
Daging sapi bagian sandung lamur (
brisket
atau bagian perut sapi) misalnya, biasanya lebih liat dan agak keras.
Jadinya, memerlukan waktu pengolahan yang lebih lama dan alangkah
baiknya bila berkuah alias direbus/sop/soto. Trik lainnya, agar lekas
matang upayakan ukurannya tak terlampau besar. Ukuran yang sedang atau
cukup kecil, memudahkan bumbu-bumbu meresap sempurna. Yang tak boleh
luput kita lakukan, apabila daging sudah mulai lunak saat direbus,
kecilkan api. Sementara, daging has dalam yang biasa disebut sebagai
tenderloin, cocok bila dimasak tumis juga bakar.
Untuk ditumis,
potong tipis-tipis dan gunakan api besar, suhu tinggi dan waktu singkat
saat mengolahnya. Kalau mau membuat sapi panggang yang super lezat,
paling pas adalah daging bagian paha. Supaya tidak alot, potonglah
melawan serat. Sebelum dipanggang, rendam daging dalam bumbu rempah
setidaknya dua jam. Dan bila hendak membuat kaldu, pilihlah tulang atau
bagian sancam yakni daging dekat paha. Caranya, panggang dulu daging dan
tulang hingga cokelat.
Setelah itu memarkan supaya sarinya
lebih mudah terekstrak. Kemudian remus daging tersebut menggunakan api
kecil dan rebuslah cukup lama. Lalu imbuhkan ragam bumbu seperti pala,
lada, juga beberapa sayuran misalnya daun seledri, biar lebih wangi.
Tidak terlalu sulit bukan? Tinggal kita siapkan bahan-bahan segarnya,
kreasikan resep dan tak ada salahnya untuk uji coba hingga ketemu
komposisi yang paling pas dengan lidah Anda dan keluarga.
Sumber: http://www.okefood.com/read/2012/09/17/299/690768/daging-segar-masakan-pun-lezat-maksimal